Skip to main content

SISTEM PAKAR MENENTUKAN TINGKAT DEPRESI MAHASISWA SEMESTER AKHIR MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR MENENTUKAN TINGKAT DEPRESI MAHASISWA SEMESTER AKHIR MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

ABSTRAK
Pengertian Depresi adalah seseorang dikatakaa depresi apabila aktifitas fisiknya menurun, berpikir sangat lamban dan diikuti oleh perubahan suasana hati. Sesorang yang mengalami depresi memiliki pemikiran yang negatif terhadap dirinya sendiri, terhadap masa depan, dan ingatan mereka menjadi lemah, serta kesulitan dalam mengambil keputusan. Sebenarnya persoalan depresi juga berhubungan dengan psikologi kepribadian, namun disini kita akan mengaitkan persoalan depresi ini dengan sebuah kesehatan mental atau emosi jiwa seseorang. Depresi adalah bahwa depresi merupakan kondisiem osional yang biasanya ditandai dengan kesedihan yang amat sangat, perasaan tidak berarti dan bersalah, menarik diri dari orang lain, tidak dapat tidur, kehilangan selera makan, hasrat seksual, dan minat serta kesenangan dalam aktivitas yang biasa dilakukan. Adapun cara penyelesaian yang digunakan ialah menggunakan metode Certainty Factor dimana metode ini dapat diartikan sebagai nilai parameter klinis yang diberikan MYCIN untuk menunjukkan besarnya kepercayaan. Certainty Factor (CF) menunjukkan ukuran kepastian terhadap suatu fakta atau aturan. Sistem pakar atau expert system adalah sebuah perangkat lunak komputer yang memiliki basis pengetahuan untuk domain tertentu dan menggunakan penalaran inferensi menyerupai seorang pakar dalam memecahkan masalah.
1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Pemanfaatan dan penggunaan perkembangan teknologi komputer itu sendiri adalah di dalam ilmu pengetahuan, yang terdiri dari berbagai cabang ilmu pengetahuan, diantaranya ialah di dalam cabang ilmu psikologi. Ilmu psikologi pada dasaraya bertujuan untuk dapat memahami sesama manusia, melihat hal tersebut dapat terlihat bahwa ilmu psikologi merupakan sebuah ilmu pengetahuan yang sangat luas dan tidak menutup kemungkinan pemanfaatan teknologi terlibat di dalamnya, namun sangat disayangkan penggunaan teknologi pada bidang tersebut dirasakan masih kurang. Pada praktik selama ini di dalam ilmu psikologi sebagian besar masih menggunakan cara-cara dan metode lama dalam proses memahami dan mempelajari sisi psikologis suatu objek. Objek yang dimaksud disini adalah manusia dengan segala sikap dan tingkah lakunya. Salah satu metode lama yang masih banyak digunakan dalam ilmu psikologi yakni dengan cara membuat lembaran-lembaran questioner atau serangkaian pertanyaan yang akan diberikan kepada objek yang akan dipelajari, lalu questioner-questioner tersebut diisi oleh masing-masing objek, kemudian questioner tersebut dikumpulkan kembali dan dijumlahkan nilainya sehingga akan didapatkan sebuah kesimpulan dari jumlah nilai tersebut. Dalam era komputerisasi ini pengolahan data dan penyebaran informasi dirasakan kurang efektif dan efisien apabila sumber itu masih dilakukan secara manual. Sehingga sering terjadi kesalahan seperti mengalami kesulitan dalam mengetahui penyakit tersebut masih bisa disembuhkan atau tidak. Hal ini menyulitkan psikolog dalam memberikah laporan diagnose penyakit kepada pasien. Oleh karena itu penulis melakukan penelitian dan mengangkat masalah di bagian pengecekan penyakit di kedokteran, guna membantu untuk menyelesaikan masalah yang timbul serta mempermudah pekerjaan psikolog dalam pengecekan, gejala dan mencegah penyakit.

1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis dapat dirumuskan masalah yakni sebagai berikut:
  1. Apa Menyebabkan tingkat depresi yang dialami mahasiswa pada waktu semester akhir.
  2. Bagaimana menerapkan metode Certainty Factor untuk menentukan tingkat depresi pada mahasiswa semester akhir.
  3. Bagaimana merancang sistem pakar tingkat depresi mahasiswa semester akhir dengan metode Certainty Factor.
1.3.  Batasan Masalah

Adapun batasan masalah yang dapat penulis uraikan agar tidak menyimpang dari topik pembahasan, maka penulis membatasi masalah yaitu:
  1. Sistem ini hanya membahas sistem pakar pada penanganan tingkat depresi mahasiswa semester akhir dari segi pendidikan.
  2. Metode yang di Certainty Factor ini untuk mengukur tingkat kepastian depresi pada mahasiswa semester akhir.
  3. Sistem ini tidak membahas tentang usia mahasiswa.
  4. Sistem ini hanya membahas tingkat depresi mahasiswa yang sedang menyusun skripsi.

2. Landasan Teori
2.1 Definisi Sistem Pakar

Istilah sistem pakar berasal dari istilah knowledge-based expert system. Istlah ini muncul karena untuk memecahkan masalah, sistem pakar menggunakan pengetahuan seorang pakar yang dimasukkan kedalam sebuah komputer. Seorang yang bukan pakar menggunakan sistem pakar untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, sedangkan seorang pakar menggunakan sistem pakar untuk knowledge assistent.(T.Sutojo dkk, 2011 : 160).

2.2 Depresi

Depresi adalah kelainan yang tidak nyaman. Penting bagi anda untuk mencoba mengmbil alih kendali atas hidup anda dan mmbuat sebuah keputusan dan sadar agar depresi tidak dapat mengalahkan anda. Merasa memegang kendali adalah langkah maju yang penting dalam usaha memulihkan depresi. (Dr.Rebecca, 2010 : 43).
Suatu bentuk gangguan suasana hati yang mempengaruhi kepribadian seseorang. Depresi juga merupakan perasaan sinonim dengan perasaan sedih, murung, kesal, tidak bahagia dan menderita. Individu umumnya menggunakan istilah depresi untuk merujuk pada keadaan atau suasana yang melibatkan kesedihan, rasa kesal, tidak mempunyai harga diri, dan tidak bertenaga. Individu yang menderita depresi aktifitas fisiknya menurun, berpikir sangat lambat, kepercayaan diri menurun, semangat dan minat hilang, kelelahan yang sangat, insomnia, atau gangguan fisik seperti sakit kepala, gangguan pencernaan, rasa sesak didada, hingga keinginan untuk bunuh diri. Berbagai keluhan fisik yang dialami.

2.3 Metode Certainty Factor

Certainty Factor diperkenalkan oleh Shortliffe dan Buchanan pada 1975 untuk mengakomodasi ketidakpastian pemikiran (inexact reasoning) seorang pakar. Seorang pakar sering kali menganalisis informasi yang ada dengan ungkapan seperti “mungkin”, “kemungkinan besar”, “hampir pasti”. Untuk mengakomodasi hal ini kita menggunakan Certaity Factor (CF) guna menggambarkan tingkat keyakinan pakar terhadap masalah yang sedang terjadi. Nilai parameter untuk menunjukkan besarnya kepercayaan. Faktor kepastian menyatakan kepercayaan dalam sebuah kejadian (fakta atau hipotesis) berdasarkan bukti atau penilaian pakar (T.Sutejo dkk, 2011 : 194).

CF [Rule] = MB [H.E] - MD [H.E]...(2.1)
                           1
MB (H,E)= max[P(H│E,P(H)]-P(H)
     max[1,0]-P(H)

 1
MD (H,E)= min[P(H│E,P(H)]-P(H)
    min[1,0]-P(H)
                                             
Ket:
CF = Certainty Factor 
MB = Measure of Belief (ukuran kepercayaan) terhadap hipotesis H,     jika diberikan evidence E (antara 0 dan 1) 
MD = Measure of Disbelief (ukuran ketidakpercayaan) terhadap evidence H, jika diberikan evidence E (antara 0 dan 1)
H = Probability
E = Evidance ( peristiwa atau fakta)

3. Pembahasan
3.1 Analisa

Untuk memenuhi syarat-syarat pada aplikasi sistem pakar untuk penetuan tingkat depresi pada mahasiswa semester akhir dengan menggunakan metode Certainty Factor yaitu suatu metode dimana sistem pakar (misalnya psikolog) sering menganalisis informasi yang ada dengan ungkapan seperti “mungkin”, “kemungkinan besar”, “hampir pasti”, untuk mengkomoasi hal ini digunakan Certainty Factor guna menggambarkan tingkat keyakinan pakar terhadap masalah yang sedang dihadapi.

3.1.1 Analisa Tingkat Depresi

Sebelum merancang dan mengusulkan sebuah sistem pakar mengenai gejala-gejala depresi, penulis perlu mengetahui analisis terhadap mahasiswa dengan cara memberikan beberapa pertanyaan untuk mengetahui tingkat depresi mahasiswa semester akhir. Menurut Lumongga, (2009), Adapun dengan pertanyaan tersebut kemudian penulis menentukan gejala tingkat depresi yang dialami mahasiswa semester akhir. Tingkat depresi pada mahasiswa semester akhir dibagi atas beberapa kriteria yaitu:
  1. Mild depression/minor depression dan dysthymic disorder. Pada depresi ringan, mood yang rendah datang dan pergi dan penyakit datang setelah kejadian stressfull yang spesifik. Individu akan merasa cemas dan juga tidak bersemangat. Perubahan gaya hidup biasanya dibutuhkan untuk mengurangi depersi jenis ini. Minor depression ditandai dengan adanya dua gejala pada depressive episode namun tidak lebih dari lima gejala depresi muncul selama dua minggu berturut- turut, dan gejala itu bukan karena pengaruh obatan-obatan atau penyakit. Bentuk depresi yang kurang parah disebut distimia (Dystymic disorder). Depresi ini menimbulkan gangguan Minor Depression ringan dalam jangka waktu yang lama sehingga seseorang tidak dapat bekerja optimal. Gejala depresi ringan ada gangguan distimia dirasakan minimal dalam jangka waktu dua tahun. 
  2. Moderate Depression. Pada depresi sedang mood yang rendah berlangsung terus dan individu mengalami simtom fisik juga walaupun berbeda-beda tiap individu. Perubahan gaya hidup saja tidak cukup dan bantuan diperlukan untukmengatasinya. 
  3. Severe depression/major depression. Depresi berat adalah penyakit yang tingkat depresinya parah. Individu akan mengalami gangguan dalam kemampuan untuk bekerja, tidur, makan, dan menikmati hal yang menyenangkan dan penting untuk mendapatkan bantuan medis secepatmungkin. Deperesi ini dapat muncul sekali atau dua kali dan beberapa kali selama hidup. Major depression ditandai dengan adanya lima atau lebih simtom yang ditunjukan dalam major depressive episode dan berlangsung selama 2 mingguberturut-turut.
          Adapun gejala pada tingkat depresi adalah sebagai berikut:
  1. Pesimis
  2. Kegagalan
  3.  Kehilangan Kenikmatan
  4. Perasaan Bersalah
  5. Perasaan di hukum
  6. Pikiran Bunuh Diri
  7. Gelisah
  8. Kehilangan Ketertarikan
  9. Keraguan
  10. Kehilangan Energi
  11. Perubahan Pola Tidur
  12. Perubahan Nafsu Makan
  13. Sulit Konsentrasi
  14. Kelelahan
Berdasarkan informasi tersebut maka pada kasus ini disusun kaidah produksi atau rulebase yang berkaitan dengan tingkat Depresi mahasiswa semester akhir, kaidah-kaidah adalah sebagai berikut:
Adapun logika perubahan masing-masing memiliki bobot adalah sebagai berikut:

  1. Tidak Yakin  = 0
  2. Tidak Tahu    = 0,2
  3. Sedikit Yakin = 0,4
  4. Cukup Yakin = 0,6
  5. Yakin            = 0,8
  6. Sangat Yakin = 1
  7. Mungkin Tidak     = -0,4
Nilai 0 menunjukkan bahwa pengguna konsultasi mengkonfirmasikan bahwa seseorang tersebut tidak memiliki tingkat depresi seperti ditanyakan oleh sistem. Semakin pengguna konsultasi yakin pada tingkat depresi tersebut, maka semakin tinggi pula hasil persentase keyakinan yang diperoleh. Proses perhitungan persentase keyakinan diawali dengan pemecahan sebuah kaidah yang memiliki premis tunggal. Kemudian masing-masing-aturan baru dihitung Certainty Factor nya, sehingga diperoleh nilai Certainty Factor untuk masing-masing aturan, kemudian nilai Certainty Factor tersebut dikombinasi.



4. Algoritma & Implementasi
4.1 Algoritma

Algoritma adalah suatu cara yang digunakan untuk menerangkan suatu keadaan tertentu sehingga bisa lebih mudah dipahami atau bentuk dasar dari perintah-perintah yang akan dicodingkan kedalam setiap form yang telah dirancang.

5. Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang diperoleh dari penulis adalah sebagai berikut:
  1. Gejala-gejala pada depresi mahasiswa semester akhir dari 15 gejala dapat disimpulkan bahwa kurang semangat nya beraktifitas dalam keseharian.
  2.  Penerapan metode certainty factor memiliki beberapa algoritma untuk menentukan tingkat kepastian depresi mahasiswa pada mahasiswa semester akhir.
  3. Perancangan sistem pakar ini menggunakan visual studio Net 2008, Microsoft Access, DFD dan flowchart untuk memudahkan menyelesaikan sistem yang dibangun ini serta mempunyai 5 form yang masing-masing memiliki fungsi nya sendiri.
 
5.2 Saran

Adapun saran yang diperoleh dari penulis adalah sebagai berikut:
  1.  Aplikasi yang dirancang ini masih banyak membutuhkan pengembangan serta perubahan secara berkala karena masih jauh dari kesempurnaan.
  2. Sistem yang dirancang ini sangat sederhana dan sangat membutuhkan masukan-masukan serta pengembangan dari berbagai pihak yang ahli dalam bidangnya.
  3. Beberapa unsur dari sistem ini masih banyak kekurangan terutama pada gejala-gejala dan solusi yang belum maksimal serta masih perlu pengembangan.
  4. Sistem yang dirancang ini tidak berbasis online dan masih perlu pengembangan yang lebihlanjut.

Daftar Pustaka

[1]. David, “Kecenderungan Depresi Pada Mahasiswa dan Perbedaan Berdasarkan Jenis Kelamin”, Universitas Gunadarma, Depok,
Vol.3, 2009
[2]. Davidson, “Kecenderungan Depresi Pada Mahasiswa dan Perbedaan Berdasarkan Jenis Kelamin”, Universitas Gunadarma, Depok,
Vol.3, 2009
[3]. Jogiyanto HM,” Analisis & Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis”, Andi, Yogyakarta, 2005
[4]. Kadir Abdul, “Pengenalan Sistem Inforasi”,
Andi, Yogyakarta, 2005
[5]. Sutojo.T, “Kecerdasan Buatan”, Andi, Yogyakarta, 2011




Comments